Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan
PROSES PEMBENTUKAN TANAH KARENA PELAPUKAN
Pastilah teman-teman semua tahu dan pernah melihat tanah kan? Tanah tersebut adalah asalnya dari bebatuan. Batu-batuan tersebut kemudian mengalami proses pelapukan yang kemudian menjadi butiran-butiran yang halus. Terus butiran-butiran halus tersebut mengumpul menjadi tanah. Jenis batu-batuan di bumi sangat banyak. Untuk masing-masing jenis batu memiliki tingkat pelapukan yang berbeda-beda.
Jenis-jenis Batuan
Batuan adalah merupakan salah satu dari komponen penyusun tanah. Terdapat berbagai jenis batuan dii permukaan bumi ini. Untuk masing - masing batuan mempunyai sifat dan ciri khusus. Perbedaan-perbedaan pada bebatuan tersebut sangat tergantung pada kandungan dari batuan yang bersangkutan. Berikut ini adalah contoh kandungan dalam bebatuan misalnya zat besi, nikel, tembaga, emas dan bahan-bahan yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut sebagai mineral.
Terbentuknya bebatuan terdapat 3 jenis batuan, antara lain : 1). batuan beku (batuan magma), 2. batuan endapan (batuan sedimen), dan 3). batuan malihan (batuan metamorf).
a. Batuan beku
Jenis batuan beku ini terbentuk dari pembekuan lava atau magma. Lava dalam bentuk cair yang keluar dari gunung berapi. Kemudian lava cair tersebut akan mengalami pembekuan sehingga membentuk batuan beku. Terdapat 2 macam batuan beku yaitu batuan beku dalam dan batuan beku luar. Pengertian batuan beku dalam (intrusi)adalah batuan beku yang mengendap di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh batuan beku dalam adalah batu apung dan batu granit. Sedangka pengertian batuan beku luar (ekstrusi)adalah batuan yang mengendap di atas permukaan bumi. Sebagai contoh batuan beku luar adalah aspal dan batu obsidian.
b. Batuan endapan/ sedimen
Jenis batuan endapan/sedimen ini terbentuk oleh karena adanya proses pengendapan. Adapaun bentuk batuan ini adalah berlapis-lapis. Sebagai contoh batuan endapan/ endapan adalah batu kapur, batu konglomerat, dan juga batu pasir.
c. Batuan malihan/ metamorf
Pengertian batuan malihan adalah batuan yang berasal dari perubahan batuan beku dan juga batuan endapan. Perubahan ini terjadi disebabkan karena adanya tekanan dan adanya panas. Sebagai contoh batuan malihan adalah batu marmer (berasal dari batu gamping). Contoh lainnya adalah batu tulis (berasal dari batu serpih).
Pelapukan Batuan menjadi Tanah
Tanah adalah merupakan hal yang sangat penting bagi makhluk hidup baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Tanah terdiri dari bagian-bagian tertentu yang merupakan hasil dari pelapukan bahan dan juga sisa-sisa dari makhluk hidup. Pelapukan bisa terjadi disebabkan oleh karena adanya perbedaan suhu dan hujan. Pelapukan ini dikenal sebagai pelapukan fisika. Selain itu, pelapukan juga dikarenakan oleh karena makhluk hidup. Pelapukan semacam ini dikenal dengan nama pelapukan biologi. Batuan akan hancur dan lapuk bagi batuan yang mengalami pelapukan. Pelapukan tersebut terjadi selama berjuta-juta tahun.
a. Pelapukan fisika
Faktor alam adalah merupakan penyebab terjadinya pelapukan fisika. Sebagai contohnya adalah adanya faktor panas (suhu), angin dan juga air. Misalnya saja pada waktu terik matahari, batuan akan mengembang, sedangkan pada saat suhu dingin bebatuan akan menyusut. Kalau hal ini terjadi secara terus menerus maka batuan akan menjadi retak dan lama-kelamaan batuan teersebut akan pecah.
Begitu pula untuk batu yang sering terkena angin kencang akan mengakibatkan terjadinya pengikisan sehinggga batu mengakibatkan erosi dan batu menjadi padang pasir yang terbentang luas. Sedangkan untuk pelapukan karena air misalnya air hujan yang terus menerus akan mengakibatkan pengikisan pada bebatuan. Untuk contoh yang lainnya, ombak di laut membentur batu di pantai sehingga batuan menjadi terkikis.
b. Pelapukan biologi
Pelapukan yang disebabkan oleh karena kegiatan makhluk hidup dinamakan pelapukan biologi. Sebagai contoh pelapukan karena adanya tumbuhan atau lumut dan bakteri. Tumbuhan yang hidup di bebatuan dapat menyebabkan batu menjadi pecah.
c. Pelapukan kimia
Zat kimia adalah faktor terjadinya pelapukan kimia. Zat kimia tersebut contohnya oksigen, karbondioksida, dan uap air. Besi dapat berkarat disebabkan karena bereaksi dengan oksigen dan uap air.
Batuan bisa terkikis dan lapuk disebabkan oleh air hujan yang secara alami mengandung asam dari karbondioksida. Keasaman dari air hujan bisa meningkat oleh gas-gas buangan dari industri contohnya belerang dioksida, yang mana belerang dioksida bisa bereaksi dengan uap air dan gas-gas lain yang ada di udara. Kondisi tersebut bisa menyebabkan terjadinya hujan asam yang tentunya dengan adanya hujan asam tersebut akan semakin mempercepat terjadinya pelapukan kimia terhadap batuan.
Susunan dan Jenis-jenis Tanah
a. Susunan tanah
Pada umumnya, susunan tanah terdiri atas humus, butir tanah liat, pasir, kerikil. Seluruh bagian penyusun dari tanah tersebut adalah berasal dari hasil pelapukan batuan. Berikut ini adalah lapisan penyusun tanah.
1) Lapisan atas
Lapisan atas adalah merupakan lapisan yang paling giat dalam melakukan proses pelapukan. Jenis bahan organik bisa lapuk. Sebagai contoh adalah sampah, daun, ranting, dan lain-lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh dari sinar matahari, angin, air, hujan dengan intensitas yang tinggi. Lapisan atas ini di kenal sebagai lapisan humus yang merupakan lapisan yang sangat subur. Warna pada lapisan atas adalah gelap hal ini karena pengaruh humus.
2) Lapisan tengah
Letak lapisan tengah adalah merupakan yang terletak di bawah lapisan atas. Warna dari lapisan atas adalah lebih cerah jika dibandingkan dengan lapisan atas. Hal ini karena sedikit mengandung humus. Susunan dari tanah pada lapisan tengah adalah sangat padat.
3) Lapisan batuan bawah
Struktur dari lapisan batuan bawah adalah sangat keras yang terdiri dari campuran batu, pasir, dan juga tanah keras. Lapisan ini dikenal juga sebagai lapisan anorganik karena tidak subur. Pada lapisan ini terdapat adanya berbagai jenis bahan tambang.
b. Jenis-jenis tanah
Untuk jenis tanah berbeda-beda tergantung tempatnya. Hal ini berkaitan dengan jenis batuan yang mengalami pelapukan pada tempat tersebut. Beberapa jenis tanah adalah sebagai berikut.
1) Tanah berhumus
Warna dari tanah humus adalah gelap karena banyak mengandung humus yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati. Pada tanah ini terdapat banyak kandungan unsur hara.Tanah berhumus adalh sangat subur jika dibandingkan dengan jenis tanah yang lainnya.
2) Tanah berpasir
Penyusunan tanah sebagian besar adalah pasir. Tanah berpasir memiliki sifat yang dengan mudah untuk dilewati oleh air. Secara umum kesuburan dari tanah berpasir adalah kurang subur. Berbeda dengan halnya jika dilereng gunung berapi. Tanah berpasir yang terdapat di lereng gunung terdapat abu vulkanik dari gunung berapi yang banyak mengandung unsur hara.
3) Tanah liat
Pada jenis tanah liat memiliki struktur yang sangat lengket dan juga elastis jika terkena air. Tanah liat sulit untuk dilewati oleh air. Tanah liat bisa difgunakan sebagai bahan dasar pembuatan keramik.
4) Tantah berkapur
Untuk jenis tanah ini banyak mengandung bebatuan. Kemudian tanah berkapur juga sangat mudah untuk di lewati oleh air. Kandungan humusnya tidak begitu banyak sehingga tidak cocok untuk ditanami karena tidak subur.
Post A Comment:
0 comments: