Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Tumbuhan dan hewan langka Indonesia ini bisa dibilang remark
atas dua artikel sebelumnya tentang daftar hewan langka Indonesia dan
daftar tumbuhan langka di Indonesia. Isinya merupakan penggabungan kedua
artikel tersebut menjadi sebuah artikel yang harapannya lebih simple
dalam menjabarkan jenis-jenis tumbuhan dan hewan langka yang terdapat di
Indonesia.
Daftar Tumbuhan Langka di Indonesia
Daftar tumbuhan langka dan terancam punah
di Indonesia sangat panjang. Daftar ini juga banyak berisikan
spesies-spesies tumbuhan yang berkerabat dekat (satu genus) yang
penyebutan dalam bahasa Indonesia sering kali tumpang tindih antara satu
jenis dengan jenis lainnya. Sehingga untuk mempermudah penyajian dan
pemahaman daftar ini bagi kalangan awam akan dilakukan beberapa
generalisasi.
Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong langka dan terancam punah (terutama di alam liar) adalah sebagai berikut:
- Mangga Kasturi (Mangifera casturi); Tumbuhan yang menjadi maskot (flora identitas) provinsi Kalimantan Selatan ini dinyatakan telah punah in situ (Extinct in the Wild) oleh IUCN Redlist.
- Dipterocarpus spp.; Merupakan berbagai jenis tumbuhan yang kerap disebut keruing, pelalar, dan meranti. Belasan spesies dari genus Dipterocarpus ini berstatuskan Critically Endangered (Kritis), seperti: Meranti Jawa (D. littoralis, endemik Nusakambangan, Jawa Tengah); Keruing Arong (D. applanatus, endemik Kalimantan); Meranti (D. fusiformis, endemik Kalimantan), dll.
- Shorea spp.; Seperti Dipterocarpus, tumbuhan ini kerap dinamai keruing, meranti, dan balau. Sedikitnya 30-an spesies ini berstatuskan Critically Endangered (Kritis), seperti: Meranti Putih (S. resinosa, Sumatera dan Malaysia); Tengkawang (S. singkawang); Balau Merah (S. kunstleri); Meranti Maluku (S. selanica, endemik Maluku), dll.
- Kantong Semar (Nepenthes spp.); Sedikitnya 4 spesies kantong semar yaitu: Nepenthes aristolochioides, N. dubia, N. lavicola (Sumatera), dan Nepenthes clipeata (Kalimantan) berstatuskan Critically Endangered (Kritis).
- Kapur (Dryobalanops aromatica); Tumbuhan asli Indonesia (Sumatera, Kalimantan) dan Malaysia ini berstatus Critically Endangered (Kritis).
- Kawoli (Alloxylon brachycarpum). Sejenis tanaman hias, tumbuh di Indonesia (Papua, Maluku) dan Papua New Guinea. Status Endangered (Terancam Punah).
- Bintangur (Calophyllum insularum). Sejenis Kosambi atau Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Endemik Papua. Status Endangered (Terancam Punah).
- Kokoleceran atau Resak Banten (Vatica bantamensis). Endemik Ujung Kulon, Banten. Status Endangered (Terancam Punah).
- Nyatoh (Manilkara kanosiensi); Indonesia (Maluku) dan Papua New Guinea. Status Endangered (Terancam Punah).
- Canarium kipella. Sejenis Kacang Kenari endemik Jawa Barat. Status Endangered (Terancam Punah).
- Maple Silkwood (Flindersia pimenteliana). Indonesia (Papua), Australia, dan Papua New Guinea. Status Endangered (Terancam Punah).
- Nothofagus womersleyi; endemik Papua. Status Endangered (Terancam Punah).
Daftar selengkapnya beserta penjelasan dan gambar tumbuhan, baca artikel: Daftar Tanaman Langka Indonesia. Atau klik masing-masing tautan yang ada dalam daftar di atas.
Baca Juga: Daftar Tumbuhan Langka di Indonesia (Update 2016)
Daftar Hewan Langka di Indonesia
Sedangkan daftar hewan langka dan terancam punah yang hidup di Indonesia antara lain adalah:
- Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Endemik Taman Nasional Ujung Kulon (Banten), Status populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011).
- Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri); Endemik Papua, Populasi 50 ekor.
- Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris); Mamalia air tawar di Sungai Mahakam, populasi sekitar 70 ekor.
- Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas); dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor.
- Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis); Badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor.
- Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi); Kura-kura endemik sulawesi dengan populasi kurang dari 250 ekor.
- Elang Flores (Nisaetus floris); Burung endemik Flores dengan populasi antara 150-300 ekor.
- Rusa Bawean (Axis kuhlii); Endemik pulau Bawean, Jawa Timur dengan populasinya antara 250–300 ekor.
- Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis); Burung endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor.
- Katak Merah (Leptophryne cruentata); Katak endemik yang hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi tidak diketahui.
- Jalak Bali (Leucopsar rothschildi); Endemik Bali dengan Populasi antara 1.000 – 2.499 ekor.
- Celepuk Siau (Otus siaoensis); Populasi kurang dari 50 ekor.
Daftar selengkapnya beserta penjelasan dan gambar hewan langka baca artikel: Daftar Hewan Langka. Atau klik masing-masing tautan yang ada dalam daftar di atas.
Yang musti diperhatikan, istilah
‘tumbuhan dan hewan langka’ sebenarnya kurang tepat. Dalam dunia
konservasi yang digunakan adalah istilah ‘spesies terancam punah’.
Daftar spesies terancam punah tersebut telah diberikan ranking
(klasifikasi) oleh lembaga konservasi semacam IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) dalam daftar IUCN Red List of Threatened Species.
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:huiweqsui
Read more at:huiweqsui
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:hewan
Read more at:hewan
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
By
Hayyan Setiawan
13510
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
Read more at:
Read more at:
Tumbuhan dan Hewan Langka di Indonesia
Read more at:
Read more at:
Post A Comment:
0 comments: